Jumat, 18 September 2020

Hikmah di Tahun 2020

Sabtu, 19 September 2020

Sejak pertengahan Maret, seluruh aspek kehidupan mengalami perubahan yang drastis, ada yang berubah semakin baik, ada yang berubah semakin buruk dalam artiannya kondisi ekonomi banyak mengalami perubahan. hampir disemua bidang mengalami perubahan. contohnya saja saya seorang guru SD dan memiliki putra-putri yang sedang duduk di bangku SD. sejak covid ini saya di paksa, ingat di paksa untuk mengalami perubahan. berubahan dalam hal mengajar dari tatap muka di kelas menjadi tatap muka melalui layar komputer atau hp. saya tuliskan pengalami ini nikmat hikmah di tahun 2020.


Awal perubahan yang memaksa itu sebenarnya sangat menyulitkan buat saya yang bisa dibilang sudah tidak muda lagi untuk belajar hal-hal baru melalui aplikasi. biasanya laptop dan hp saya gunakan untuk mengetik soal-soal, sekali-kali browsing artikel atau sekedar buka fb untuk melihat status-status teman baik yang dekat atau pun yang jauh diluar sana. itu sudah cukup menghibur bagiku. sudah disitu saja pengalamanku di sebelum covid. tetapi sejak covid otak dipaksa kerja lebih keras karena dipaksa buka aplikasi zoom, google meet untuk memberi pelajaran atau pertemuan-pertemuan, dipaksa download aplikasi classroom untuk memberi tugas dan ulangan, buat aplikasi youtube, install aplikasi teams untuk materi dari kampus ...aihhhsss sesudah jadi sih gampang ya. tapi saat prosesnya bokkkk mau nangis benaran sedih aku kalau ingat itu.... mau tanya anak, anak masih SD, tanya teman-teman juga sama masih meraba-raba. 


OK dikirim panduannya, saat mau memahami satu persatu, kalimat perkalimat masih mau ngunduhhh, si anak minta makan terpaksa masak dulu. kembali ke laptop mulai dari awal lagi pak suami manggil ma gula taruh dimana, tinggali lagi laptopnya demi nunjukkan tempat gula heran ya pak suami sudah lama berumahtangga mau cari gula itu nggak di lihat satu -satu selalu pakai nanya dulu, kembali lagi ke laptop ulangi lagi he... tetangga manggil bu bu di suruh kumpul sama bu Rt ada sosialisasi masalah covid, ditinggali lagi, lah kapan selesai itu pelajarannya. akhirya malam tunggu seisi rumah tenang baru dipelajari pelan-pelan sampai berhasil. terkadang tidur di atas jam 12 malam bahkan pernah jam 02,30 lah bentar lagi jam 5 sudah harus masak lagi....hadehhh covid, oh covid, kau memaksaku mengikuti banyak perubahan.


Terakhir yang sedang aku pelajari ikut kelas blog ceritaya aku pengen kumpulan soal-soalku bisa aku share siapa tahu ada orang tua, ada anak-anak diluar sana yang sedang mencari latihan soal kan lumayan buat bahan tambahan materi, ternyata bokkk, lebih dari itu jujur di hari ketiga saya menyerah, saya angkat tangan. pikiran saya ini mah tidak terlalu wajib aku mengerti tidak terlalu wajib untuk ku pelajari tidak ada tuntutan dari kampus harus buat blog, tidak ada tuntutan dari sekolah setiap guru harus punya blog, itu atas kemauanku sendiri tapi aku nggak mampu mengikuti tertalu dalam, terlalu rumit, terlalu sulit,...


Tapi anehnya hati kecilku tetap penasaran, ku intip hasil blog teman-teman karena memang disarankan oleh gurunya untuk melihat blog teman-teman, semakin kulihat semakin kuat rasanya aku untuk mundur, ampun cekgu ampun rasanya aku nggak sanggup. sudah cukup di tahun ini aku punya banyak sekali pengetahuan baru rasanya untuk ngeblog terlalu berat. terlalu banyak yang harus dirapikan diisi dan disharekan. hadehhh semua itu amat memberatkan. saat aku tenang di tengah malam hati kecilku berkata ayo wanna kalau yang lain kamu bisa ini juga pasti kamu bisa, katanya mau kirim soal-soal diblog untuk dibaca semua orang yang membutuhkan  begitu saja kok sudah  menyerah,,,


Ayo bangkit, kamu itu tipe pejuang, kamu itu tipe ingin tahu, tidak ada hambatan yang terlalu berat kalau kau mau berusaha. akhirnya aku  kembali buka info-info digrup yang isinya materi dan komen-komen teman-teman yang isi chat sudah ribuan sampai jauh manjatnya ke atas. semangat itu datang kembali. 


Statusku memang sudah tidak muda lagi, jalanku pun sudah tak selincah dulu lagi, daya juang belajarku pun sudah mulai mengalami penurunan dampak capek di pekerjaan rumah dan mengurus anak-anak. tapi semangat di hati selalu mampu mengalahkan semua kelemahanku, walau aku bukan selalu yang terdepan tapi aku harus berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan.



Kesan ikut kelas blog , ngblog awalnya memang sulit tapi lama-kelamaan menjadi asyik. terimakasih buat ibu Maria Magdalena guru yang super sabar dan kak Irai Mahmud, awalnya aku kurang paham bahasa melayu lama-lama jadi ngerti salam hormat mengbungkukkan badan buat kedua guruku.


Pesan dari saya  masih banyak yang belum saya ketahui sudilah kiranya menjawab bila saya banyak bertanya dan jangan bosan menjawab pertanyaan dari saya....hemmm bacanya logat melayu ya cekgu.

Terimakasih


Salam Hormat Saya


Wanna Damanik 



2 komentar:

Catatan Ibu Guru

Taman Doa Rumah Pengorbanan Depok

Syalom Bapak-Ibu, Opa-Oma, Opungta-Opungti, kakek-nenek, kakak-adik dan teman-teman sekalian semoga semuanya dalam keadaan sehat dan selalu ...