Potret bukan perempuan biasa kali ini aku mau bercerita tentang dia yang sudah berlelah dari pagi hingga ke pagi lagi demi menghidupi dan membiayai kelima putra-putrinya.
Dia bukan perempuan biasa, dari masa mudanya waktunya banyak dihabiskan untuk bergerak kesana dan kemari, pikirannya jauh kedepan bagaimana supaya puta-purinya tidak mengalami apa yang dia alami.
Dia bukan perempuan biasa, sebelum memasuki masa pensiun dari tempat dimana dia bekerja yang mengikuti roda mesin berputar 24 jam, para karyawan harus rela sip-sipan dan dia bukan perempuan biasa rela melakukannya walaupun usianya sudah tidak muda lagi, ditengah malam disaat yang lain tertidur lelap dia masih berputar-putar di sekitar tempat kerjanya. kadang dia harus pulang jam 2 pagi dan nyambung kerja lagi jam lima pagi...oh dia sangat hebat, tetap melakukannya hingga habis masa baktinya di perusahaan itu.
Ilustrasi Gbr : Suasana kerja di perkebunan teh Jawa Barat |
Dia bukan perempuan biasa, dia menyampaikan isi pikirannya untuk kami semua, dia ingin isi pikirannya diketahui oleh banyak orang, tapi karena keterbatasan pengetahuan itu semua hanya tinggal di dalam pikirannya saja. Dia pernah bercerita kepadaku, ingin rasanya mama bisa berdiri diatas panggung untuk menyampaikan ide-ide kepada banyak orang, dan aku pun berkata amazing kok bisa ada pemikiran sekeren ini dari seorang ibu yang tinggal di dusun jauh dari tehnologi tapi pemikirannya menjangkau jauh kedepan pemikiran sekelas motivator-motivator keren di kantoran. nasibnya tidak sebagus buah pikirannya. tapi dia selalu mensyukuri apa yang sudah dijalani.
Bukan perempuan biasa, dia perempuan yang wajahnya biasa saja tapi buah pemikirannya, buah perkataannya membangkitkan kami untuk bisa berdiri di atas kaki kami sendiri. Pesan yang selalu ku ingat sekolah yang rajin biar tidak seperti kami, kami tidak punya harta berlimpah untuk diwariskan tapi pendidikan yang kalian tempuh akan menjadi bekal dimasa depan, Pesan itu terus yang selalu tergiang di telinga. pesan dari dia bukan perempuan biasa ucapannya seperti pedang bermata dua membakar semangat untuk belajar. kalau tidak belajar apa jadinya aku???
Terimakasihku yang sebesar-besarnya buat dia Bukan Perempuan Biasa, walauku belum bisa berbuat banyak untukmu di setiap doaku ku selipkan kata Tuhan berilah dia umur panjang agar dia memanen buah dari setiap pesannya. teruslah belajar selagi masih ada kesempatan.
Terimakasih mama kau bukan perempuan biasa, kau mama yang smart, penuh semangat dan kasih sayang. peluk cium dari kami putra-putrimu. I love you mom and dad. kalian pasangan yang hebat selalu diberkati dan semakin diberkati.
Jakarta 31 Oktober 2020